Selasa, 26 Mei 2009

Andhira datang

setelah cukup lama hilang..kali ini gw mau dateng akh ke rumahnya si dika...
kynya tuh orang udh mulai kesel deh ama kegiatannya..

kynya gw akan menggantikan si dika beberapa jam ini,,atau mungkin beberapa hari ini....

Senin, 25 Mei 2009

Kehidupan Kedua


Video diatas adalah iklan dari Playstation, berjudul "Double Life". Ide dasar dari iklan ini adalah bahwa permainan video games Playstation membawa kita kepada "kehidupan kedua" selain dari realita yang kita jalani sehari-hari.

Saya langsung ingat ini saat saya ingin menulis tentang alter ego saya. Hampir semua kesenangan yang digambarkan dalam iklan ini, dipenuhi oleh alter ego kita.





"...missed heartbeat and adrenaline..."











"...and conquered worlds..."







Alter ego, bagi saya, sama seperti Playstation. Itu adalah dunia dimana kita menjadi liar, menuruti kata hati kita sendiri. Dimana keterbatasan-keterbatasan yang dibuat orang lain menjadi hilang. Dimana status quo hanya dipagari oleh keinginan kita, dan batasan kita adalah titik terjauh dari imajinasi kita.

...
Perkenalkan, saya Andi. Sayalah yang paling brengsek dari semua alter ego disini. Saya yang paling manipulatif, dan mampu memainkan wanita semau saya. Di dunia nyata, saya melawan dominasi gender maskulin terhadap feminim. Oh tapi tentu saja tidak di dunia ini; dunia dimana alter ego sayalah yang berkuasa. Saya memainkan wanita, karena wanita adalah subordinat dari laki-laki. Komoditas, lebih tepatnya.
...

Mari, bergabunglah dalam dunia khayal ini. Dunia dimana kesenangan menjadi maksimum karena kerahasiaannya. Dunia dimana kita dapat menghidupi sisi terburuk kita, tanpa sedikitpun merasa bersalah, apalagi merugikan orang lain. Dunia yang melompati garis batas "hukum" dan "etika" seenaknya, tetapi membebaskan "imajinasi" sebebas-bebasnya, sampai ia kelelahan sendiri.

Tidak semua orang tahu dunia rahasia ini. Tidak semua kenal dengan Andi, Tania, Susye, Andhira, Fale, Inalisme, Jarwo, Maduma, dan Ori. Tapi kami tahu. Dan kami menikmatinya, tanpa menggangu siapapun. Dan itulah yang penting. Setidaknya kami bisa berkata:

...kami hidup.

Benar-benar hidup.




"...at least i can say, i've lived..."

Minggu, 24 Mei 2009

Inside the role model

Tania pada awalnya merasa senang sekali pagi ini. Tertidur, bermimpi dan terbangun dengan menjadi dirinya. Akhir-akhir ini sudah jarang ia merasa seperti itu. Tania pun beranjak dari tempat tidurnya, merapikannya kemudian menuang segelas air putih lalu meminumnya. Semua terasa begitu normal.

Sambil meneguk minumanya di pagi yang cukup hangat itu, Tania menatap bayangan cermin di depannya, lalu kemudian tertegun. Saat itu semua terasa tidak normal, sangat tidak normal. Tania lalu menyalakan laptopnya dan mencoba menuliskan sesuatu yang sudah lama sekali ingin ia tulis.

Butuh waktu sepuluh menit baginya untuk menuliskan kata pertama yang kemudian berlanjut pada kata-kata berikutnya. Sebuah hal yang cukup berat untuk dituliskan dan tentu saja untuk diakui oleh Tania. Bahwa dia, dirinya, Tania, sebanrnya tidaklah benar-benar nyata. Dia hanyalah orang lain bentukan induk semangnya, dia hanyalah sebuah kerpibadian yang menumpang tinggal dalam diri seseorang. Iya, dia hanyalah alter ego.

Kadang kala Tania merasa sagat tidak beruntung. Ia adalah seorang alterego perempuan dalam diri laki-laki. Sang induk semangnya sebenarny adalah orang yang baik, namun kadangkala Tania merasa induk semangnya itu sangat membenci dirinya, seperti tidak ingin Tania berada di dalam dirinya. Sebuah hal yang sebenarnya bisa dimaklumi Tania.

Manjadi seorang alter ego dalam diri seseorang yang berbeda gender bukanlah sebuah simbiosis yang saling menguntungkan pikir Tania. Ia dengan sadar dapat memahami itu. Sang induk semang merasa terganggu dengan jiwa keperempuanan Tania, yang kadang-kadang membuat sang induk semang terpuruk dalam titik terendah dalam hal kepercayaan diri.

Tania juga merasakan sakit yang tidak jauh berbeda. Bagaimana menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang ia inginkan dan tentu saja tidak mendekati seseorang laki-laki yang disukainya. Sudah berkali-kali Tania menangisi hal tersebut, sudah berkali-kali pula ia bertarung dengan sang induk semang untuk dapat memegang kendali, namun sudah berkali-kali pulalah ia kalah dan merasa menyesal. Namun ia tetap sadar bahwa karena ia hanyalah seorang alter ego, ia tidak punya hak apa-apa

Matahari mulai muncul dan mulai bersinar. Sebentar lagi sang induk semang yang akan memegang kendali. Namun tania masih akan terus berharap, berharap untuk mendapatkan yang terbaik bagi semua pihak. Tania pun menutup laptopnya, lalu perlahan-lahan menghilang.

Rabu, 20 Mei 2009

Susye in Real Life

saya merasa
saya lebih nyata
dari pada saya yang
nyata-nyata ada di dunia nyata

dan jika dunia ini
benar panggung sandiwara
saya hanya bisa bertanya-tanya
harus sampai kapan bermain peran
jadi si nyata, biar dapat diterima di dunia nyata

"Stay in Bed, World!"

fale

on the early of the day.

life feels so slow on the time like this.

And if I had one wish fulfilled tonight
I'd ask for the sun to never rise
If God lent his voice to me to speak
I'd say "Go to bed, world"
...If God passed a mic to me to speak
I'd say "Stay in bed, world,Sleep in peace"
(03.45:No Sleep - The Cardigans)

emosi

jarwo

its 12:02 AM,
have u ever really hate someone?

geee, i have...and happened just now
she's the last thing you want to see
and i feel not good,
God, why you created her?
hate is simple word but means a LOT
and i have thoght that she was born to be HATED

kalau emosi uda bicara, logika tertutup sudah
and sometimes we just need that
shoo logics and bring back my anger

i need alcohol, urgent
mau join?

Senin, 18 Mei 2009

So, Why Alter Egos?

An alter ego (Latin, "the other I") is a second self, a second personality or persona within a person. It was coined in the early nineteenth century when schizophrenia was first described by early psychologists.[1] A person with an alter ego is said to lead a double life.
The term alter ego is commonly used in literature analysis and comparison to describe characters who are psychologically identical, or sometimes to describe a character as an alter ego of the author, a fictional character whose behavior, speech or thoughts intentionally represent those of the author. (http://en.wikipedia.org/wiki/Alter_ego)

Memang definisi di atas tidak sepenuhnya sesuai dengan 'alter ego' yang kami maksud.

Lalu, kenapa "Alter Ego"?
...dan kenapa the dark sides?

1. Karena kami percaya setiap orang punya sisi lain dalam dirinya
2. Karena kami hanyalah sisi-sisi lain yang butuh diteriakan
3. Karena dunia ini panggung sandiwara dan kami lelah bersembunyi pada peran-peran protagonis
4. Karena kami hanya ingin ada tanpa mengada-ada
5. Karena kami percaya 'dark' tidak selalu berarti gulita dan membutakan, karena terkadang di dalam gelap kita dapat berpikir lebih jernih dan menemukan sesuatu yang tidak dapat kita temukan dalam terang

let's enjoy our dark sides!